Dukungan dari orang tua akan membantu anak untuk berhasil secara akademik. Berikut adalah 10 cara yang orang tua bisa lakukan yang bisa membuat anak on track menjadi pelajar yang sukses di Sekolah Dasar.
Menghadiri pertemuan orang tua dengan sekolah
Anak akan lebih baik di sekolah ketika orang tuanya terlibat dalam kehidupan akademiknya. Menghadiri pertemuan orang tua di awal tahun ajaran baru merupakan cara yang baik untuk mengetahui guru anak kita dan harapannya. Pihak sekolah juga biasanya mendiskusikan program sekolah dan berbagai kebijakannya. Menghadiri pertemuan orang tua, kegiatan parenting atau student led confrence merupakan cara lain untuk tetap mendapatkan informasi. Acara tersebut biasanya juga mendiskusikan tentang kemajuan belajar anak. Hal itu merupakan kesempatan untuk mendiskusikan strategi untuk membantu anak melakukan yang terbaik di kelas.
Kunjungi sekolah dan WAG sekolah/sosmed/websitenya
Mengetahui layout fisik dari bangunan sekolah bisa membantu kita terkoneksi dengan anak ketika kita ngobrol dengan anak tentang sekolah. Sangat baik mengetahui lokasi dari kantor, kantin, tempat olahraga, tempat bermain, aula, kelas dll. Cara lain adalah melalui sosial media atau WAG dengan wali kelas dimana kita bisa menemukan kalender akademik, event yang akan berlangsung, waktu ujian, PR dll. Jadi pastikan selalu update ya.
Dukung PR anak
PR atau pekerjaan rumah mendorong dan menambah pembelajaran di kelas serta membantu anak mempraktekkan keterampilan belajar yang penting. PR juga membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan etika kerja yang akan bermanfaat untuk mereka di luar kelas. Di samping memastikan anak mengetahui bahwa PR itu penting, kita bisa membantunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang baik, nyaman dan tenang dengan perlengkapan yang mereka butuhkan. Hindari distraksi (seperti TV di belakang) dan mengatur waktu mulai dan selesai juga bisa membantu. Biasanya, estimasi 10 menit belajar di malam hari atau mengerjakan PR untuk setiap jenjang di SD. Kelas 4, sebagai contoh, sekitar 40 menit belajar atau mengerjakan PR. Jika memakan waktu lebih dari ini, bicarakan dengan guru anak di sekolah. Alokasikan waktu untuk membantu anak dengan melihat instruksi tugas, tawarkan bantuan, jawab pertanyaan dan review kembali yang sudah di kerjakan. Tapi coba untuk tidak memberikan jawaban yang benar atau mengerjakan PR oleh orang tua. Belajar dari kesalahan merupakan bagian dari proses dan jangan hilangkan bagian ini dari anak kita.
Pastikan anak siap untuk belajar
Sarapan yang bergizi menjadi bahan bakar anak dan membuat mereka siap untuk menghadapi hari. Umumnya, anak yang sarapan mempunyai lebih banyak energi dan performanya lebih baik di sekolah. Mereka juga jarang terlambat, dan jarang bermasalah dengan perut karena lapar. Membantu meningkatkan tingkat konsentrasi, perhatian dan daya ingat anak merupakan manfaat dari sarapan yang kaya biji utuh, serat, protein dan rendah gula. Jika anak sering terlambat, berikan buah segar, kacang-kacangan, yoghurt, dan sandwich pisang. Anak juga membutuhkan tidur yang cukup untuk tetap siaga dan dan siap sepanjang hari. Banyak anak usia sekolah membutuhkan waktu tidur selama 9 - 12 jam. Masalah tidur bisa hadir dengan bermacam alasan. PR, olahraga, aktivitas sepulang sekolah, games dan TV, serta jadwal keluarga yang padat bisa membuat anak kurang tidur. Kurang tidur bisa menyebabkan iritasi dan perilaku hiperaktif dan mungkin bisa membuat anak sulit untuk memberi perhatian penuh di kelas. Penting untuk mempunyai waktu tidur yang konsisten, terutama di hari sekolah. Berikan waktu yang cukup pada anak untuk beristirahat dan batasi penggunaan sosial media seperti tv, games dan akses internet.
Ajarkan keterampilan mengorganisir/mengatur
Ketika anak teratur/organized, mereka bisa tetap fokus daripada menghabiskan waktu untuk mencari hal lain dan terdistraksi. Anak harus punya buku tugas dan folder PR untuk menyimpan PR dan project. Cek secara berkala buku tugas anak setiap malam sehingga kita tidak asing dengan tugas dan anak tidak merasa tertinggal. Ajarkan anak untuk menggunakan kalender atau planner personal untuk membuat mereka tetap terorganisir. Kita bisa juga mengajarkan anak untuk membuat to do list untuk membantu membuat prioritas dan menyelesaikan tugasnya. Bisa sesimple :
- PR
- Sepak bola
- Merapikan pakaian
Tidak ada seorang pun lahir dengan kemampuan mengorganisir yang baik, mereka harus belajar dan mempraktekannya.
Ajarkan kemampuan belajar
Memperkenalkan anak kemampuan belajar akan menghasilkan kebiasaan belajar yang baik sepanjang hidupnya. Di sekolah dasar, anak-anak sering kekurangan waktu dalam mengerjakan soal ujian. Pastikan untuk mengetahui kapan tes dilaksanakan sehingga kita bisa membantu anak belajar sebelumnya dan bukan satu malam sebelumnya. Ajarkan anak bagaimana untuk membagi tugas yang lebih besar menjadi bagian yang lebih kecil, mengelola materi sehingga persiapan untuk ujian tidak melelahkan. Kita juga bisa mengenalkan anak tips membantu anak mengingat informasi. Sebagai contoh, beristirahat setelah 45 menit periode belajar merupakan kunci untuk membantu anak memproses dan mengingat informasi. Umumnya, jika belajar dan ujian menjadi sumber stress anak, bicarakan dengan guru.
Mengetahui aturan disiplin
Sekolah biasanya mempunyai daftar aturan. Aturan juga mencakup konsekuensi jika melanggarnya untuk sesuatu seperti perilaku siswa, aturan seragam, penggunaan alat elektronik dan bahasa yang digunakan. Aturan termasuk detail tentang kehadiran, vandalism, berbohong, berkelahi, dan senjata tajam. Banyak sekolah mempunyai kebijakan tentang bullying, seperti definisi tentang bullying, konsekuensi bully, dukungan terhadap korban, dan bagaimana melaporkan bullying. Anak harus sadar apa yang diharapkan di sekolah dan tau bahwa kita akan mendukung konsekuensi jika tidak memenuhi harapan. Akan lebih mudah untuk anak jika harapan di sekolah sesuai dengan harapan di rumah. Dengan demikian, anak melihat baik rumah maupun sekolah adalah anak yang aman, peduli yang bekerjasama sebagai tim.
Terlibat
Tidak peduli kelas berapa anak kita, pertimbangkan untuk volunteering di sekolah anak kita. Ini merupakan cara yang baik untuk menunjukkan bahwa kita tertarik dalam pendidikan anak kita. Banyak anak suka melihat orang tuanya di sekolah atau di event sekolah. Tapi tetap diskusikan anak. Jika anak terlihat tidak nyaman dengan kehadiran kita atau terlibat dalam aktivitas extrakulikuler, pertimbangkan untuk terlibat di belakang layar. Jelaskan bahwa kita disana tidak untuk memata-matai, namun kita mencoba untuk membantu sekolah. Orang tua bisa terlibat antara lain dengan : mengkordinir pengumpulan dana dan event lainnya seperti market day, pameran buku dll; field trips, menghadiri parenting, membaca buku/cerita di kelas, mengisi materi di career days dll. Memberikan waktu meskipun sebentar bisa membuat kesan yang kuat untuk anak kita.
Perhatikan kehadiran anak dengan serius
Penting bagi anak untuk hadir tepat waktu setiap hari di sekolah, karena jika terlambat dan buru-buru bisa membuat stress dan mengganggu pembelajaran. Tapi anak yang sakit harus tetap di rumah jika mereka mengalami demam, muntah atau diare. Anak yang kehilangan nafsu makan akan lelah, mengeluh kesakitan. Jika anak ketinggalan pelajaran karena sakit, cek ke guru tugas yang harus dikerjakan. Beberapa anak mungkin ingin tetap di rumah karena masalah seperti bertengkar dengan teman, tugas atau mungkin bermasalah dengan guru. Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika kita menganggap ada masalah di sekolah, bicara dengan anak dan mungkin dengan guru untuk mencari penyebab stres anak. Mungkin psikolog di sekolah bisa membantu.
Bicara tentang sekolah
Biasanya mudah berbicara dengan anak SD tentang apa yang terjadi di kelas dan informasi terbaru di sekolah. Kita mungkin tahu buku apa yang anak sedang baca dan familiar dengan materi matematika yang sedang diajarkan. Tapi buatlah waktu untuk berbicara dengan anak setiap hari, sehingga mereka tau apa yang terjadi di sekolah penting untuk orang tua. Ketika anak tau orang tua tertarik dengan kehidupan akademiknya, mereka akan menganggap sekolah dengan serius. Cara kita berbicara dan mendengarkan anak bisa mempengaruhi bagaimana mereka mendengarkan dan merespon. Dengarkan dengan hati-hati, buat kontak mata, dan hindari multitasking ketika kita bicara. Pastikan untuk menjawab pertanyaan lebih dari sekedar "yes" atau "no".
Masa SD merupakan waktu yang penting untuk orang tua untuk tetap terinformasi dan suportif. Hal ini membuyat pondasi dasar untuk anak agar bisa tumbuh dan berkembang sebagai pemelajar muda.
Share This :
0 komentar