Rumah selalu menjadi sekolah terbaik untuk
mengajarkan karakter, namun dengan kondisi dunia saat ini kita perlu perhatian
lebih dalam upaya membangun karakter anak. Berikut ada 10 tips parenting dari Buku
Building Moral Intelligence : The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do
the Right Thing untuk membantu anak membedakan apa yang benar dan apa yang
salah, menginternalisasi value yang baik dan berperilaku baik tanpa arahan
orang dewasa.
Berkomitmen Membangun Moral Anak
“Seberapa
penting untukmu membangun moral anak?”. Ini merupakan pertanyaan krusial untuk
di tanyakan karena riset menunjukkan bahwa orang tua yang berkeyakinan kuat
anaknya menjadi orang baik biasanya sukses. Dan ini semua karena mereka
berkomitmen pada dirinya untuk mengusahakannya. Jika kita ingin membangun moral
anak, maka buatlah komitmen personal untuk membangunnya.
Pertanyaan No.1
: dari skala 1 sampai 10, seberapa penting untuk anak kita menjadi orang yang
mempunyai karakter moral yang kuat?
2. Ketahui
nilai kita dan bagikan pada anak
Sebelum kita
bisa mengembangkan moral anak, kita harus juga jelas tentang nilai apa yang
kita percaya. Ambil waktu untuk memikirkan value/nilai kita, dan kemudian
bagikan secara rutin dengan menjelaskan alasan kita mempunyai nilai tersebut. Lebih
dari 400 value yang teridentifikasi. Pilih yang paling penting untuk kita dan
pasangan dan berkomitmen untuk menjalankannya secara teratur.
Pertanyaan No.2
: Bayangkan 30 tahun dari sekarang dan anak kita tumbuh besar. Karakter atau
sifat apa yang kita harapkan mereka hayati/internalisasi dari masa kecil
mereka? Sifat apa yang kita pikir anak kita butuhkan untuk menjadi orang baik?
Contohnya adalah : ketegasan, perhatian, peduli, kerjasama, keberanian, sopan santun, dapat diandalkan, punya tekad yang kuat, disiplin, empati, adil, kesetiaan, fleksibilitas, mudah memaafkan, ramah, hemat, murah hati, jujur, rendah hati, idealisme, inisiatif, integritas, berpihak pada kebenaran, optimis, sabar, tanggung jawab, self control, sederhana, niat yang tulus, kegigihan, penuh syukur, toleransi dll.
Menjadi contoh moral yang kuat
Orang tua merupakan contoh moral pertama dan paling kuat untuk anaknya, jadi pastikan perilaku moral anak mengambil dari orang tua adalah sesuatu yang kita ingin mereka untuk tiru. Coba untuk membuat hidup kita menjadi contoh nyata dari perilaku moral yang baik untuk anak lihat.
Pertanyaan No.3 : Setiap hari tanya :”Jika anak hanya melihat perilaku saya untuk dilihat, contoh apa yang ingin dia tangkap?"
Cari moment untuk mengajarkan
Moment mengajarkan terbaik adalah seringkali yang tidak direncanakan – terjadi dengan tidak sengaja. Cari isu moral yang akan dibicarakan. Ambil manfaat dari kesempatan tersebut karena hal itu membantu anak mengembangkan kepercayaan nilai yang kuat yang akan membantu perilaku mereka sepanjang hidupnya. Setelah itu, anak terus merekam value orang tua secara terus-menerus. Jadi penting sekali mereka mendengar standar moral dari orang tua. Tayangan TV, film, koran dan literatur banyak diisi oleh isu moral sehari-hari. Kita bisa menggunakannya untuk mendiskusikan value kita dengan anak namun dengan catatan hanya ketika kita mengetahui value kita.
Pertanyaan No.4
: Momen apa yang bisa saya gunakan hari ini untuk membantu anak memahami dan
mengadopsi nilai moral yang kuat?
5. Gunakan
disiplin sebagai pelajaran moral
Nancy
Eisenberg, Penulis The Caring Child mengatakan salah satu praktek pembentukan
karakter adalah menunjukkan akibat dari perilaku anak terhadap orang lain
(“Lihat, kamu membuatnya menangis”) atau tekankan perasaan korban ("Sekarang
dia merasa sedih”). Hal ini untuk mendorong pertumbuhan moral anak seiring
dengan perilaku sosialnya dan bisa menjadi efektif bahkan untuk anak yang masih
kecil. Coba bermain peran dengan anak dengan menggunakan mainan favoritnya. Setelah
“mencuri” mainannya, tanya pada anak, “bagaimana perasaanmu jika seseorang
mencuri mainanmu?” apakah itu adil? mengapa tidak? dengan anak yang lebih besar,
kita bisa bertanya , “apakah kamu ingin seseorang mencuri darimu? Atau
“bayangkan kamu baru menemukan seseorang mencuri mainan temanmu, bagaimana
perasaanmu? dan apa yang ingin kamu katakan untuk orang yang mengambil mainan
temanmu?
Disiplin yang
efektif memastikan bahwa anak tidak hanya mengenali mengapa perilakunya salah
namun juga mengetahui perilaku benar apa yang harus dilakukan di masa yang akan
datang. Gunakan pertanyaan yang tepat untuk membantu anak melebarkan
kemampuannya untuk memahami perspektif orang lain dan memahami konsekuensi dari
perilakunya. Jadi bantu anak merefleksikan :”hal baik apa yang harus dilakukan?
Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?” dengan cara tersebut anak akan
belajar dari kesalahannya dan moralnya akan tumbuh.
Pertanyaan No.5 : ingat tujuan utama kita adalah “menyapih” anak
dari arahan kita sehingga mereka bisa bertindak benar dengan sendirinya. Apakah
praktek disiplin kita membantu anak belajar dari kesalahannya sehingga mereka
tumbuh secara moral?
Mengharapkan perilaku moral
Penelitian
menunjukkan anak yang berperilaku moral yang baik mempunyai orang tua yang
mengharapkan mereka untuk melakukannya. Hal ini menetapkan standar untuk
perilaku anak dan juga membuat anak paham value yang di anut. Jadi, sampaikan
standar kita, diskusikan dan kemudian secara konsisten perkuat sampai menjadi
value anak juga.
Pertanyaan No.6
: Ambil momen untuk bertanya pada anak, “Value apa yang kita perjuangkan dalam
keluarga?” apa yang paling penting di rumah kita?”
Petunjuk : Jika anak tidak dengan segera menyebutkan value tersebut, bisa berarti kita tidak mencontohkan, mendiskusikan atau memperkuatnya dengan cukup.
Refleksikan akibat dari suatu perilaku
Peneliti
menyebutkan salah satu praktek pembentukan moral terbaik adalah dengan
menunjukkan akibat dari perilaku anak terhadap orang lain. Secara terus-menerus
gunakan pertanyaan dalam konteks yang tepat bisa memperkuat pertumbuhan moral
anak: (“Lihat, kamu membuatnya menangis”) atau soroti perasaan korban (“Sekarang
dia merasa sedih”). Cara ini membantu anak bisa membayangkan bagaimana rasanya
menjadi korban, sehingga anak akan menjadi lebih sensitif bagaimana perilakunya
bisa mempengaruhi orang lain.
Pertanyaan No.7
: Bagaimana kita membantu anak merefleksikan perilakunya terhadap orang lain?
Perkuat Perilaku Moral
Salah satu cara paking sederhana untuk membantu anak
mempelajari perilaku baru adalah dengan memperkuatnya ketika terjadi – sesuai
konteks! Jadi identifikasi perilaku anak dan jelaskan alasan kita mengapresiasi
perilaku benar anak.
Pertanyaan No.8 : Kapan terakhir kali kita memuji
anak yang sudah menunjukkan sifat yang baik? Apakah kita sudah secara seimbang
menyampaikan pada anak bahwa kita ingin mereka sukses secara akademik dan juga
menjadi orang yang baik?
Prioritaskan moral value dan karakter baik setiap hari
Anak tidak belajar menjadi orang baik dari membaca
tentang karakter di buku, tetapi dari menyaksikannya atau melakukan perbuatan
baik. Dorong anak untuk mengulurkan tangan untuk membuat perbedaan di dunia.
Bantu mereka mengenali dampak positif dari gesture mereka terhadap lawan
bicara. Tujuan nyata adalah agar menjadi sedikit tergantung pada
bantuan orang dewasa dengan menggabungkan prinsip moral ke dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini bisa terjadi jika orang tua menekankan pentingnya value
yang di pilih dan anak terus-menerus praktek moral perilaku tersebut dengan
panduan kita.
Pertanyaan No.9. Cara sederhana apa yang hari ini kita
lakukan untuk memahami anak memahami pentingnya karakter? jenis bantuan atau
kesempatan apa yang bisa kita berikan untuk anak?
Tanamkan golden rule
Ajarkan anak
golden rule yang telah banyak orang terapkan berabad lamanya, “perlakukan orang
lain seperti kita ingin diperlakukan. Ingatkan anak sebelum bertindak untuk
bertanya ada diri mereka: “Apakah saya ingin orang lain perlakukan saya seperti
ini?” atau “bagaimana perasaan dia?” empati merupakan penggerak moral and
pertanyaan yang membangun empati bisa membantu anak untuk memikirkan perilakunya
dan konsekuensi dari tindakannya terhadap orang lain.
Pertanyaan No.10
: Bagaimana kita bisa membuat Golden Rule atau mantra pembentukan karakter
lainnya sehingga menjadi prinsip keluarga yang bisa diadopsi oleh anak?
Translate dari
: https://micheleborba.com/building-moral-intelligence-and-character/10-tips-for-raising-moral-kids/
Share juga yuk parents apa yang sudah dilakukan di rumah dalam pembentukan karakter anak di kolom komentar
0 komentar